Postingan

Menampilkan postingan dengan label Opini

Membela Ibrahim Dari Tuduhan Moral Immanuel Kant

Gambar
  Oleh: ISSA Tiaps Idul Adha atau Hari Raya  K urban kita pasti mengingat kisah Nabi Ibrahim yang ingin menyembelih anaknya Nabi Ismail, walau dalam narasi agama Yahudi dan Kristen menceritrakan bahwa yang disembelih adalah anaknya yang lain yang bernama Nabi Ishak.  Tapi sekiranya saya tidak sedang akan membahas kontras dari kisah tersebut. Namun setelah melewati berbagai Idul Adha dan melewati beberapa perenungan, timbul pertanyaan dalam benak saya; apakah  tindakan  membunuh/menyembelih anak kandung yang tidak memiliki kesalahan , demikian juga upaya untuk melakukannya  itu adalah  tindakan  yang  i m moral atau moral , jika tindakan Ibrahim tersebut adalah tindakan moral, lalu bagaimana argument untuk membelanya? Nah berangkat dari hal itulah saya akan menguraikan argumen-argumen yang dapat membela Ibrahim dari tuduhannya tersebut. ​ Sudah banyak Filsuf Moral yang mengkritisi hal tersebut salah satunya yang paling getol adalah Immanuel Ka...

SADAR UNTUK BANGKIT

Gambar
  Opini : Irsa Ayu Veronika                          Tulisan ini lahir dari apa yang saya lihat dan saksikan. di lingkungan cendikiawan yakni lingkungan kampus. Berbicara tentang gerakan mahasiswa selalu diselimuti dengan yang namanya perubahan. Perubahan yang dimaksud ialah untuk mengubah kondisi kehidupan yang ada lalu kemudian digantikan dengan kondisi yang diharapkan. Karena hidup terus berjalan dan tak ada perjalananan yang mundur sebab waktu terus mengawasi, mungkin kata “Resah” tak lagi asing di lingkungan kampus. Resah terhadap sebuah kondisi kehidupan yang membutuhkan perubahan baik itu perubahan kepada diri sendiri maupun dalam cakupan yang luas. Namun, mahasiwa yang katanya (bukan kata saya) “agen of change” justru terkesan acuh dan gerakannya malah redup terhadap kondisi yang ada padahal kondisi saat ini tidak baik-baik saja yang mana berbagai kebijakan yang tidak pro terhadap rakyat itu kemudian di sahkan...

TAK ADA JAWAB DARI BIROKRASI

 Aliansi Mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM) menggelar demonstrasi. Aksi tersebut digelar di pelataran dan dilanjutkan di depan Gedung Pinisi UNM Jalan A.P Pettarani, Kamis (18/11). Isu tuntutan yang dibawakan aliansi mahasiswa yaitu penyaluran bantuan UKT Kemendikbudristek, pengimplementasian Permendikbudristek No 30 Tahun 2021, serta revisi peraturan kemahasiswaan.     Pada aksi ini dihadiri oleh beberapa lembaga kemahasiswaan yang tergabung dalam aliansi mahasiswa dan juga sempat ditanggapi langsung oleh Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan.   Para Massa Aksipun berharap kepada WR I  hingga WR III untuk menanggapi masalah yang dialami oleh para mahasiswa Setelah beberapa jam menggelar aksi massa akhirnya ditemui pimpinan UNM yaitu WR III. Dialog tersebut tidak menemui jalan keluar dari tuntutan yang dibawa. Kedua pihak bersikukuh dengan argumennya masing-masing.

Kumandang Takbir Punah Dikepalan Tangan Kiri Pemuda

Gambar
Takbir berkumandang bertalu talu dari setiap surau, setiap sudut desa kutemui muda mudi sedang asik memasukkan segenggam beras kedalam pelepah kelapa yang sudah di anyam sedemikian rupa membentuk segitiga dengan dua ujung helai janur yang dikepang, pertanda hari besar ummat muslim segera datang.  Kedataganku di kampung halaman ternyata tak sepenuhnya membawa kedamaian, rupanya setiap gemah takbir menggetarkan sukma hingga terasa menampar raga. Masih hangat terasa perjuangan kawan-kawan lembaga kemahasiswaan beberapa pekan lalu yang menuntut pemotongan UKT, rupanya alarm demokrasi dinegeri kita masih berfungsi. Meski begitu ada perasaan yang tidak terselesaikan seperti dua titik yang mengarahkanku pada tulisan Bung Tomo dalam buku "Menembus Kabut Gelap", Bung Tomo mengatakan pada pengumuman BPRI kali pertama setelah bisa mengudara pada 13 Oktober itu menjadi moment pertama kali baginya mengumandangkan takbir.  ''Sebab kekuatan siapa lagi yang akan kita andalkan, sedang...

KAMPUSKU KAMPUS (P)ELIT

Gambar
Opini - Alif Rifka Anugrah Penulis hanya berusaha menuangkan ide yang sudah sesak dalam isi kepala kedalam tulisan ini dengan bersandar pada kebebasan demokrasi sebagai anugerah dari Tuhan YME. Selamat memperingati "Hari Pendidikan Nasional". Semoga harapan "Mencerdaskan kehidupan bangsa" dapat terwujud tanpa adanya penindasan dalam dunia pendidikan sebagaimana layaknya memanusiakan manusia. Empat pokok pembahasan unik yang penulis berusaha kupas dan hubungkan dalam tulisan ini, yaitu : 1. UNM dimasa pandemi 2. Uang Kuliah Tinggi 3. Tetap pelit dalam tantangan 4. Universitas Negeri Mahal. 1. UNM DI MASA PANDEMI Tidak ada yang tidak tahu korona, belakangan ini kata korona begitu manis dan legit untuk dibahas,  hampir semua kalangan mulai dari buruh, petani, nelayan, tua dan muda begitu semangat membahasnya, meski tidak semua tahu detilnya namun sangat diketahui keberadaanya sebagai sebuah virus dan penyakit. Seperti halnya Manusia yang kenal ...

Hukum Dalam Paradigmaku

Gambar
Opini - Alwis Awal Febrian Penulis hanya mencoba menuangkan pikiran ke atas kertas putih yang dicoretnya, membentuk kalimat utuh. Tidak untuk menggurui atau dikata sok tahu, karena pada dasarnya penulis juga tidak mengerti sepenuhnya soal hukum apalagi keritik. Mencoba menawarkan bacaan dan sedikit pemahaman yang sangat dasar. Hukum dalam alam pikir saya adalah  seperangkat aturan yang berupa norma dan sangsi untuk mengatur tingkah laku manusia, atau mencegah terjadinya kekacauan dalam kehidupan masyarakat. Dengan dasar pengertian hukum tersebut mampu di pahami bahwa seakan ada sekelompok orang yang ingin mengusai manusia (dalam suatu wilayah) di bungkuslah itu dalam kata HUKUM. Oligarki misalnya, sistem pemerintahan yang di kuasai oleh sekelompok elite dari masyarakat. Hukum yang di citrakan untuk membentuk satu kesatuan yang utuh keseragaman dalam bertingkah laku dan saling menghargai dalam kehidupan, seakan seperti telah di atur sekelompok orang, mewadahi sebuah pola keh...

Nestapa Corona : Kuliah Online Praktis, UKT dibabat Habis

Gambar
Opini - Aplahal Idrus Uang kuliah tunggal atau biasa disingkat UKT merupakan besaran biaya yang dibayarkan oleh setiap mahasiswa persemesternya untuk menunjang proses belajar mengajar dikampus, biasanya nominal UKT ditentukan berdasarkan kemampuan ekonomi, tapi yah itu belum terealisasi. Di Universitas Negeri Makassar itu sendiri, ada beberapa penggolongan pembayaran ukt, mulai dari golongan 1 hingga golongan 5, dan juga nominal ukt jalur masuk mandiri, nominal uktnya tergantung dari program studi masing-masing. Di Fakultas Ilmu Sosial, khususnya Program Studi Pendidikan Antropologi, mahasiswa yang masuk jalur mandiri  dikenakan nominal UKT sebesar 3,5 juta persemesternya. Ditengah pandemi yang tak kenal bulu ini, kerugian besar di berbagai sektor kehidupan terasa signifikan mulai dari sisi sosial, ekonomi, pendidikan, bahkan ritual ibadah juga terhambat. Tidak ada yang bisa dilakukan selain mengisolasikan keluarga dan diri, bahkan pemerintah telah menghimbau untuk b...

Teruntuk kaum rebahan, mari kita hilangkan kesenangan "Hore, kuliah online"

Gambar
Opini : Salmawati Apa yang kau ketahui tentang kaum rebahan? Sering mendengar istilah itu bukan? Beberapa orang menganggap bahwa kaum rebahan adalah orang-orang yang cenderung lebih memilih untuk bersantai da berbaring. Fenomena ini sudah banyak sekali dirasakan oleh kaum millenial termasuk saya sendiri. Hehhe Adanya himbauan untuk #dirumahaja terkait memutuskan rantai penyebaran virus corona sebenarnya menjadi kabar yang membahagiakan bagi kaum rebahan. Bagaimana tidak, #dirumahaja adalah hal yang mudah dilakukan bagi penganutnya. Himbauan inilah yang menjadi dasar dikeluarkannya surat edaran dibeberapa kampus untuk kuliah online. Mahasiswa yang menjadi penambah populasi kaum rebahan pun awalnya senang bukan kepalang. Sebab anggapannya, mereka tak perlu lagi diburu waktu untuk mandi dan dandan sebelum ke kampus. Mereka hanya perlu membuka aplikasi dan mendengarkan penjelasan materi dari dosen. Hal ini bisa dilakukan di kamar dengan memakai daster dibalut atasan jilbab. Set...

"Bunuh Diri Adalah Perlawanan Pasif"

Gambar
Opini - Adiyat Rizki      Hari ini aku melihat semua orang telah memandang diri mereka satu sama lain sebagi uang yang berjalan. Manusia-manusia telah direduksi dari gumpalan daging dan tulang menjadi segepok uang semata.      Aku tidak menyalahkan uang sama sekali, dia adalah alat tukar yang menurut kebanyakan orang adalah alat yang menyetarakan semua aktifitas dalam nominalnya. Dari sana aku melihat manusia bukan lagi akal dan kemanusiaan, tapi sebagai mahluk numerik, mahluk angka-angka. Mereka semua dihitung berdasarkan uang yang mereka punya.     Kalian tidak akan dihitung sebgai seorang pasien rumah sakit tertentu jika tidak memiliki uang untuk membayar tagihan rumah sakit. Pihak rumah sakit tidak akan menerima kalian sebagai seorang pesakitan semata, tapi kalian terlebih dahulu harus menjadi manusia numerik, kalian harus memiliki angka tertentu yang mereka sebut sebagai uang. kalian harus memiliki itu. Anda tidak akan diang...

"Untuk Apa Belajar Bahasa Jerman di SMA?"

Gambar
Opini - Adiyat Rizky     Saya pertama kali mengenal kalimat "Ich liebe dich" dan bisa mengucapkannya saat duduk di bangku SMA. Kalimat itu berasal dari bahasa Jerman yang artinya aku cinta kamu. Bahasa jerman masuk kedalam bahasa asing yang wajib kami, jurusan bahasa, pelajari. Selama empat semester saya bergelut dengan bahasa Jerman tanpa tahu apa manfaat praktis dari bahasa itu dalam kehidupan sehari-hari.      Sepanjang masa SMA, saya tidak pernah bertanya kepada guru apa gunanya mempelajari bahasa jerman bagi kami yang hidup di kampung ini? Ini menjadi kebiasaan setiap murid di Indonesia: menerima apa saja yang diajarkan tanpa tahu kegunaan dari ilmu itu sendiri. Kita sebagai pelajar, kerap dihadapkan pada posisi menerima apa saja yang diajarkan sekolah. Tapi, guru bahasa jerman kami secara implisit mengatakan bahwa salah satu kegunaannya adalah untuk memudahkan mendapatkan pekerjaan. Seperti menjadi pemandu wisata. Selain menjadi pandu wisata, ka...

Stigma Mahasiswa Gondrong

Gambar
Opini - Muhammad Fajar      Rambut merupakan mahkota bagi kaum adam namun rambut panjang selalu di identikkan dengan perempuan, rambut panjang pada laki-laki saat ini dinilai tidak beretika, tidak bermoral  dan lain sebagainya, stigma inilah yang tumbuh subur di lingkungan kita.       Padahal jika kita mengkajinya lebih dalam menggunakan kacamata filsafat misalnya kita akan menemukan bahwa manusia memang makhluk berambut, panjangnya rambut pada kepala tidak akan pernah mempengaruhi karakternya, mereduksi karakter manusia berdasarkan ciri fisiknya merupakan hal yang paling tidak tepat. Sudah banyak penelitian di bidang psikologi yang mengeksplorasi tentang keterkaitan penampilan luar sebagai salah satu variabel untuk menjelaskan mengenai kepribadian. Beberapa hasil menunjukkan keterkaitan. Sedangkan, hasil lain menunjukkan tak ada keterkaitan signifikan.       Meskipun pria botak dipandang sebagai orang cerdas, ...

Hoax dan Hegemoni media

Gambar
Opini : Muhammad Fajar      Memasuki Abad 21 di era digital ini, teknologi kian dahsyatnya memasuki setiap lini kehidupan, menciptakan relasi diberbagai belahan bumi tanpa batas dan perlahan mempengaruhi  sentimen setiap manusia. Everett M. Rogers dalam bukunya Communication Technology; The New Media in Society(dalam Mulyana, 1999), menjelaskan bahwa dalam hubungan komunikasi di masyarakat, dikenal empat era komunikasi yaitu era tulis, era media cetak, era media telekomunikasi dan era media komunikasi interaktif.      Kebebasan berselancar di dunia maya dewasa ini merupakan kebutuhan setiap individu, bagaimana tidak, setiap informasi yang kita butuhkan hampir semua ada di dalam internet. Tingginya konsumsi informasi di internet meningkatkan penyajian informasi yang amburadul pula, ditambah lagi setiap orang bahkan anak-anak di bawah umur bebas memposting informasi atau berita yang belum tentu valid , belum ter- verifikasi   atau pa...

TERNYATA KITA SUDAH DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0 ???

Gambar
Opini : Ismail Saputra Saya sebenarnya masih kurang literature mngenai apa itu revolusi industri 4.0, namun dalam tulisan ini saya akan sedikit memberikan gambaran kepada kawan-kawan pembaca mengenai revolusi industri 4.0. Kawan-kawan pembaca jika ingin mengetahui lebih dalam mengenai revolusi industri 4.0 saya akan memberikan sedikit bahan bacaan yang bisa kawan-kawan baca untuk melengkapi referensinya dalam memahami revolusi industri 4.0. Berikut  daftar bacaannya: 1. The Four: DNA Rahasia Amazon, Apple, Facebook, dan Google, pengarang Scott Galloway 2. Cyber Law dan Revolusi Industri 4.0, pengarang, Danrivanto Budhijanto 3. Revolusi Industri 4.0: Mengubah Tantang Jadi Peluang di Era Disrupsi 4.0, pengarang Astrid Savitri 4. Manusia Digital, pengarang Chris Skinner 5. Revolusi Industri Keempat, pengarang Martin Klauss Kita masuk dalam pembahasan, sekedar mereview ingatan kita atau mungkin bagi yang belum mengetahui sejaraah revolusi indistri, saya aka...

Dare Untuk Kamu

Gambar
Opini - Salmawati      Sebenarnya hal yang sedikit sulit bagi saya untuk menulis yaitu "Tulisannya harus di mulai dari mana?, kalimat pembuka apa yang harus saya gunakan? ". Seperti halnya orang yang jatuh cinta pada pandangan pertama, mungkin seorang penulis pun harus mampu memberikan kesan pertama pada tulisan sehingga sang pembaca tertarik untuk sedikit melirik apa yang ia tuliskan. Karena saya masih belajar, jadi gagal dalam langkah tersebut mungkin suatu kewajaran. (Jangan remehkan orang yang gagal.)      Guru terbaik untuk belajar menulis yaitu membaca. Seperti yang dikatakan oeh Dr. Stephen D. Krashen dalam bukunya, The Power of Reading: Insights from the Reasearch yaitu membaca adalah memasukkan kata-kata ke dalam diri (pikiran). Semakin banyak membaca maka jumlah kosa kata kita pun semakin bertambah. Hal ini tentu berkaitan erat dengan kegiatan menulis yang akan kita lakukan. Mengapa demikian ? karena menulis adalah mengeluarkan i...