TERNYATA KITA SUDAH DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0 ???
Opini : Ismail Saputra
Saya sebenarnya masih kurang literature mngenai apa itu revolusi industri 4.0, namun dalam tulisan ini saya akan sedikit memberikan gambaran kepada kawan-kawan pembaca mengenai revolusi industri 4.0. Kawan-kawan pembaca jika ingin mengetahui lebih dalam mengenai revolusi industri 4.0 saya akan memberikan sedikit bahan bacaan yang bisa kawan-kawan baca untuk melengkapi referensinya dalam memahami revolusi industri 4.0. Berikut daftar bacaannya:
1. The Four: DNA Rahasia Amazon, Apple, Facebook, dan Google, pengarang Scott Galloway
2. Cyber Law dan Revolusi Industri 4.0, pengarang, Danrivanto Budhijanto
3. Revolusi Industri 4.0: Mengubah Tantang Jadi Peluang di Era Disrupsi 4.0, pengarang Astrid Savitri
4. Manusia Digital, pengarang Chris Skinner
5. Revolusi Industri Keempat, pengarang Martin Klauss
Kita masuk dalam pembahasan, sekedar mereview ingatan kita atau mungkin bagi yang belum mengetahui sejaraah revolusi indistri, saya akan mengulas sedikit sejarahnya. Era industri 1.0 atau yang pertama dimulai abad ke-18, ketika mesin tenun ditemukan. Lalu, beranjak ke penemuan mesin uap yang memungkinkan pekerjaan diselesaikan dengan mekanis. Kemudian Industri 2.0 dimulai awal abad ke-20 kala pekerjaan dilakukan dengan produksi massal dan pembagian kerja dalam lini produksi. Yang ketiga atau industri 3.0 dimulai tahun 1970-an kala elektronik dan teknologi informasi mulai digunakan untuk otomatisasi produk atau pada penemuan komputer/komputerisasi. Nah, kemudian industri 4.0 muncul dan beranjak lebih dari sekadar otomatisasi dengan komputerisasi dan semacamnya. Produksi bergerak berdasar penguasaan Internet Of Things (IOT) yang memungkinkan sistem berbagi informasi, menganalisanya, dan memadukannya untuk menghasilkan produk maksimal. Singkatnya seperti itu.
Untuk memahami Revolusi Industri 4.0 kita akan pelan-pelan beranjak dari pembahasan yang sederhana ke suatu yang rumit. Baik, seperti biasa kita terlebih dahulu mengartikannya kata demi kata. Yang pertama kata Revolusi, Apakah kawan-kawan mengetahui Revolusi?? Yah jawabannya kurang lebih seperti yang kawan-kawan pikirkan. Menurut Koentjaraningrat, Revolusi merupakan usaha untuk dapat hidup sesuai dengan zaman dan konstelasi dunia sekarang. Sedangkan Selo Soemardjan berpendapat bahwa revolusi adalah Setiap perubahan dalam lembaga-lembaga sosial di masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosial, termasuk nilai-nilai, sikap, dan pola perilaku di antara kelompok di masyarakat.
Singkatnya revolusi ialah perubahan yang cepat dan dalam kurun waktu yang singkat. Bedanya kalau evolusi, itu perubahan yang lama dan dalam kurun waktu yang lambat, seperti itu. Sedangkan Industri adalah semua kegiatan manusia dalam ekonomi produktif / memproduksi barang dan uang. Sedangkan 4.0 nya bermakna bahwa revolusi industri ini adalah yang keempat kalinya terjadi. Saya tidak akan memberikan kesimpulan dari pemaparan diatas, mari kawan-kawan sendiri yang memahaminya sendiri, sebab kata Freire pendidikan itu adalah upaya untuk memaknai sendiri suatu pengetahuan tertentu, jadi saya tidak perlu memposisikan diri sebagai sosok yang maha benar, dan kawan-kawan tidak perlu memposisikan diri sebagai celengan yang bisa seenaknya dimasukan apa saja kedalamnyana, mari bersama berpikir.
Kembali ke pembahasan, pada Revolusi industri 4.0 semua dilakukan dengan memanfaatkan teknologi mutakhir seperti big data, kecerdasan buatan (Artifisial Inteligent), robotik, hingga teknologi kognitif lainnya. Terjadinya perpaduan antara komputerisasi dan teknologi otomatis(cyber) sehingga seluru kegiatan interkasi manusia semakin mudah. Kita tidak perlu lagi untuk bekerja lebih berat dari kemarin, semuanya telah bisa kita kerjakan dengan mudah Cuma sebatas mengklik aplikasi yang ada di posnel pintar kita maka semuanya bisa terjadi. Jika dibandingkan dengan era sebelumnya dimana kegiatan manusia belum semuanya bisa diotomatisasi, tetapi sekarang semuanya serba otomatis dalam satu klik saja.
Menuru sejarah dahulu manusia Cuma bermimpi untuk terus hidup di alam mimpinya tapi sekarang itu sudah terwujud. Pada era ini mimpi itu sudah terwakili dalam internet yang bisa kita buka/akses kapan saja mimpi tersebut. Suatu tulisan berfungsi agar manusia bisa saling berkomunikasi satu sama lain dengan membentuk simbol-simbol tertentu, namun sekarang kini fungsinya telah kompleks dan memiliki tingkat kesempurnaan makna yang berbeda. Dalam buku Sapiens tertera bahwa, Tulisan dilahirkan sebagai pembantu kesadaran manusia, tetapi semakin menjadi tuan. Komputer-komputer kita kesulitan memahami bagaimana Homo sapiens berbicara, merasa, dan bermimpi. Jadi, kita mengajari Homo sapiens untuk berbicara, merasa, dan bermimpi dalam bahasa angka-angka, yang bisa dipahami oleh komputer. Dan, ini bukan akhir dari kisahnya. Pengetahuan di bidang kecerdasan artifisial sedang berusaha menciptakan suatu jenis kecerdasan yang semata-mata didasarkan pada aksara biner komputer. Film-film fiksi-sains seperti The Matrix dan The Terminator menceritakan sebuah hari ketika aksara biner menanggalkan gandar kemanusiaan. Ketika manusia berusaha mengambil kembali kendali atas aksara yang binal itu, aksara merespons dengan berusaha menyapu ras manusia ( Harari, 2017: 143).
Meskipun tidak klimaks, Itulah sedikit gambaran mengenai Revolusi Industru 4.0, dengan cirinya adanya internet, big data, otomatisasi, dan perubahan gaya hidup manusia yang lebih pragmatis dan konsumtif dan lain-lain. Dalam tulisaan saya selanjutnya saya akan membahasa lebih jauh dan lebih dalam mengenai Revolusi Industri 4.0 ini. Mengenai Prinsip-prinsipnya, tantangan manusia, dampak, dan solusi dari permasalahan agar kita bisa mengarungi Revollusi Industri 4.0. Demikian ulasan singkat dari saya. Sebelum pamit saya menutup dengan suatu Quotes “The World’s is a fine place and fitting for us too keep up with’’ Ernest Hemingway.
Komentar
Posting Komentar