Nestapa Corona : Kuliah Online Praktis, UKT dibabat Habis



Opini - Aplahal Idrus

Uang kuliah tunggal atau biasa disingkat UKT merupakan besaran biaya yang dibayarkan oleh setiap mahasiswa persemesternya untuk menunjang proses belajar mengajar dikampus, biasanya nominal UKT ditentukan berdasarkan kemampuan ekonomi, tapi yah itu belum terealisasi. Di Universitas Negeri Makassar itu sendiri, ada beberapa penggolongan pembayaran ukt, mulai dari golongan 1 hingga golongan 5, dan juga nominal ukt jalur masuk mandiri, nominal uktnya tergantung dari program studi masing-masing.

Di Fakultas Ilmu Sosial, khususnya Program Studi Pendidikan Antropologi, mahasiswa yang masuk jalur mandiri  dikenakan nominal UKT sebesar 3,5 juta persemesternya. Ditengah pandemi yang tak kenal bulu ini, kerugian besar di berbagai sektor kehidupan terasa signifikan mulai dari sisi sosial, ekonomi, pendidikan, bahkan ritual ibadah juga terhambat. Tidak ada yang bisa dilakukan selain mengisolasikan keluarga dan diri, bahkan pemerintah telah menghimbau untuk bekerja dan belajar di rumah dengan dalih Social distancing  yang dmaksudkan untuk menjaga seluruh warga dari rantai penularan Virus Covid-19. Hastag #Dirumah_Aja bak mantra mujarab di tengah huru hara virus corona.

Kira-kira apa kaitannya UKT dengan wabah virus corona hari ini??

 Kampus saat ini, khususnya Universitas Negeri Makassar telah mendukung social distancing dengan meliburkan perkuliahan di kampus dan beralih ke kuliah online. Terbukti dengan keluarnya surat edaran rektor beberapa hari yang lalu dengan maklumat perpanjangan waktu kuliah online hingga tanggal 5 April 2020 yang sebelumnya telah ada dari tanggal 17-31 Maret 2020. Kurang lebih 19 hari mahasiswa  akan bersandiwara didepan layar kaca bak sang romeo yang sedang memainkan perannya. Kondisi ini mungkin akan bertahan lama melihat perkembangan dari virus crona yang semakin meningkat. 

Yah, mahasiswa hari ini melakukan proses perkuliahan melalui teknologi jelas menurut saya hal ini bersifat diskriminatif. Bagaimana dengan nasib mahasiswa yang tidak memiliki gadget atau laptop? Hal ini yang akan menambah beban ekonomi mahasiswa, mengharuskan membeli paket data atau kuota, yang bertambah mahal melihat ekonomi indonesia yang kian melemah, lihat saja kurs rupiah hari ini sampai dimana.

 Meskipun model perkuliahan yang terpaksa ini harus dilakukan, belajar E-Learning seharusnya telah dibekali ekosistem yang tepat untuk mahasiswa, namun yang ada malah mengecewakan.

 Kemudian muncul pertanyaan, jika libur akan terus diperpanjang oleh pihak universitas, lari kemana UKT kami yang telah dibayar diawal semester? Apakah tetap digunakan untuk biaya operasional proses perkuliah atau entahlah, 
Lebih baik saya berlangganan chanel edukasi yang tak perlu bayar UKT mahal lagi untuk ilmu. Berkurangnya penggunaan sarana dan prasarasna kampus namun masih membayar dengan biaya UKT tetap, telah merubah kami menjadi orang miskin dermawan yang memberi zakat kepada pemberi zakat. Seharusnya pihak universitas lebih jeli dan punya solusi terkait penerapan kuliah online ini, karena tidak semua mahasiswa punya dana lebih untuk membeli kuota internet mahal yang harus bersusah payah menembus keramaian menggunakan masker mahal untuk mendapatkannya.

Komentar

Postingan Populer

Sistem Kuliah Online UNM terinfeksi Covid-19, Mahasiswa Sesak Akal

Stigma Mahasiswa Gondrong

HMPS PENDIDIKAN ANTROPOLOGI FIS UNM Adakan Baksos di Bumi Sawerigading

Teruntuk kaum rebahan, mari kita hilangkan kesenangan "Hore, kuliah online"