MENELUSURI PENINGGALAN SEJARAH YANG ADA PADA BENTENG ROTTERDAM

 


Disusun Oleh :

- Siti Nurkhalisa

- Aulia Nur Afina

- Mutmainnah Rusli

           Benteng Rotterdam, yang terletak di jantung kota Makassar, Sulawesi Selatan, adalah salah satu monumen sejarah paling penting di Indonesia. Dibangun oleh penjajah Belanda pada abad ke-17, benteng ini tidak hanya berfungsi sebagai pusat pertahanan militer tetapi juga sebagai pusat administrasi dan kekuasaan kolonial di kawasan timur Indonesia. Keberadaan Benteng Rotterdam memberikan wawasan mendalam tentang kekuatan dan pengaruh Belanda di wilayah tersebut serta perjalanan sejarah Indonesia.

Pada tanggal 30 Agustus 2024 lalu, beberapa teman mengunjungi benteng Rotterdam, tentu saja dalam kunjungan tersebut kami mengetahui banyak ilmu baru, mulai dari awal kenapa rotterdam didirikan sampai hingga budaya budaya yang ada di Sulawesi.

Pembangunan Benteng Rotterdam dimulai pada tahun 1667, sebagai hasil dari Perjanjian Bongaya antara Belanda dan Sultan Hasanuddin dari Gowa. Perjanjian ini menandakan penyerahan kekuasaan perdagangan kepada Belanda di wilayah Sulawesi. Benteng ini dirancang oleh arsitek Belanda Pieter Bleker dan dibangun di atas lokasi benteng sebelumnya yang telah ada. Benteng ini merupakan bagian dari strategi Belanda untuk menguasai dan mengendalikan jalur perdagangan rempah-rempah yang penting di kawasan timur Indonesia.

Benteng Rotterdam merupakan contoh arsitektur pertahanan Eropa abad ke-17 yang disesuaikan dengan kondisi lokal. Benteng ini memiliki struktur berbentuk segi empat dengan dinding tebal yang dibangun dari batu dan tanah. Dinding ini dirancang untuk menahan serangan dan memberikan perlindungan yang kuat bagi para penjajah.

Selama Penelusuran benteng ini kami ditemani oleh tour guide, tentu saja beliau menjelaskan dengan sangat detail, banyak pula kebudayaan yang kami baru lihat, entah itu jenis uang yang digunakan pada zaman itu ataupun alat-alat yang digunakan pada masyarakat pada waktu itu. Ada pula pakaian tradisional sulawesi yang memiliki banyak warna dimana tiap warna tersebut memiliki arti tersendiri.

Pada abad ke-20, upaya untuk melestarikan dan memulihkan benteng dilakukan untuk menjaga nilai sejarah dan budaya tempat tersebut. Hari ini, Benteng Rotterdam menjadi salah satu situs sejarah yang penting bagi kota dan merupakan bagian dari warisan budaya Belanda.

Benteng Rotterdam, juga dikenal sebagai Benteng Ujung Pandang, memiliki sejarah yang kompleks dan panjang. Benteng ini dibangun pada tahun 1545 oleh Raja Gowa X, I Manrigau Daeng Bonto Karaeng Lakiung atau Karaeng Tunipalangga Ulaweng, sebagai bagian dari program pembangunan benteng untuk memperkuat pertahanan Kerajaan Gowa-Tallo.

Perubahan nama dan pemilikan:Awalnya bernama Benteng Ujung Pandang, benteng ini diserahkan kepada Belanda pada tahun 1667 sebagai bagian dari Perjanjian Bungaya setelah kekalahan Kesultanan Gowa dalam Perang Makassar.

Setelah diserahkan, benteng ini dibangun kembali secara keseluruhan oleh laksamana Belanda Cornelis Speelman dan diberi nama Fort Rotterdam, dinamai dari kota tempat lahir Speelman, Rotterdam.

Selain sebagai pusat pertahanan, benteng ini juga berfungsi sebagai pusat pemerintahan dan pelabuhan perdagangan. Fungsi ganda ini menjadikan benteng ini sebagai jantung kehidupan ekonomi dan politik pada zamannya.

Komentar

Postingan Populer

Sistem Kuliah Online UNM terinfeksi Covid-19, Mahasiswa Sesak Akal

Stigma Mahasiswa Gondrong

HMPS PENDIDIKAN ANTROPOLOGI FIS UNM Adakan Baksos di Bumi Sawerigading

Teruntuk kaum rebahan, mari kita hilangkan kesenangan "Hore, kuliah online"