Diskusi Umum HMPS Pendidikan Antropologi FIS UNM Periode 2019-2020, Ironi Pendidikan: Menakar Efektifitas Nguli(ah) Online di Masa Pandemi Covid-19


Ditengah Pandemi Covid19 tak menyurutkan semangat kawan-kawan HMPS Pend. Antropologi untuk tetap menghidupkan ruang-ruang diskusi. Keadaan yang mengharuskan kita untuk menghindari kerumunan ini disiasati dengan mengadakan diskusi online melalui aplikasi whatsapp.

Pada Rabu, 6 mei 2020 pukul 20:30 WITA, HMPS Pend. Antropologi melaksanakan diskusi umum
dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional dengan mengangkat tema pendiskusian "Ironi Pendidikan: Menakar Efektifitas Nguli(ah) Online di Masa Pandemi Covid-19".

Diskusi ini dipandu  oleh Feby Triadi (Dosen prodi pend. antropologi FIS UNM ) selaku pemateri dan Ismail Saputra (Ketua Bidang I HMPS Pend.Antropologi periode 2019-2020) selaku moderator untuk memandu jalannya diskusi yang diikuti oleh 187 peserta.

Pandemik covid 19 sekarang ini telah mempengaruhi berbagai aspek kehidupan. Aspek yg paling dekat dengan kita sebagai mahasiswa adalah mengenai pendidikan. Pendidikan terkhusus pendidikan tinggi saat ini tetap melanjutkan proses pembelajaran melalui sistem online(daring). Akan tetapi berbagai permasalahan baru kemudian timbul. Apakah sistem tersebut efektif dan sejauh mana keberhasilan sistem tersebut. Apakah ruh pendidikan tetap terjaga dengan sistem tersebut. Bagaimanakah menakar keefektifan sistem online dilaksanakan. Pertanyaan² tersebut satu dari sekiab banyak pertanyaan yg timbul dab menjadi eksis pada setiap mahasiswa yg mempermasalah kan sistem belajar online dilaksanakan.

Beberapa perguruan tinggi Di indonesia mengalihkan pembelajarannya ke sistem kuliah online. Namun banyak dari perguruan tinggi tersebut belum siap baik dari segi fasilitas maupun tenaga pendidik(dosen) yg kurang mempunyai kapabilitas dalam membawakan kuliah secara online(daring).

Sistem kuliah online mempunyai banyak kekurangan dan kelemahan. Seperti tidak bisa mengakomodir ruh dari pendidikan konvensional dan mendiskreditkan mahasiswa yg gaptek dan memiliki jaringan lemah pada daerah terpencil seperti perbukitan dan gunung.


"Dalam proses pembelajaran online, baiknya dikedepankan asas ini: mempermudah yang sukar, mempercepat yang lambat dan juga mempermurah yang mahal. Dengan begitu tidak ada lagi defenisi berbeda antara kuliah dan tugas online." ujar Feby Triadi saat memantik diskusi

" Sebagai tenaga pendidik ia juga punya batasan dan keterikatan pada sistem yg diterapkan pemerintah, saya cuman berharap lebih banyak lagi tenaga pendidik yg sadar dan mau minimal buat terobosan yg benar benar pro terhadap mahasiswa di tengah wabah. " Komentar Wanda, salah satu peserta diskusi dari Universitas Tadulako Palu.

Alwi Usra Usman selaku ketua umum HMPS Pend. Antropologi berharap diskusi ini bisa menambah pengetahuan kita mengenai bagaimana ironi pendidikan di masa pandemi ini. Dan besar harapannya juga pendiskusian mengenai pendidikan hari ini tidak hanya sebatas di ruang-ruang diskusi tetapi bisa diaktualisasikan di ruas-ruas jalan.

Reporter : Salmawati



Komentar

Postingan Populer

Sistem Kuliah Online UNM terinfeksi Covid-19, Mahasiswa Sesak Akal

Stigma Mahasiswa Gondrong

HMPS PENDIDIKAN ANTROPOLOGI FIS UNM Adakan Baksos di Bumi Sawerigading

Teruntuk kaum rebahan, mari kita hilangkan kesenangan "Hore, kuliah online"