Dikritik Habis-Habisan Program Kartu Prakerja Tetap Jalan



Sejak diluncurkannya program Kartu Prakerja Jum'at malam 20 Maret Lalu, Kritik pedas mulai mengguyur deras. Banyak pihak menganggap Kartu Prakerja bukanlah program yang tepat untuk dijadikan jaminan kesejahteraan sosial, apalagi pada saat pandemi seperti sekarang. Biaya yang digelontorkan pemerintah untuk program ini pun tak main-main, mencapai Rp20 triliun plus potensi data pribadi milik 5,6 juta peserta.

Peserta yang lolos akan mendapatkan uang sebesar Rp3,5 juta yang dikirimkan bertahap selama empat bulan kedepan. Skema pemerimaan insentif berupa bantuan pelatihan sebesar Rp1 juta, insentif setelah pelatihan Rp600 ribu per bulan selama empat bulan, dan insentif survei kebekerjaan sebesar Rp50 ribu per survei selama tiga kali. Meski begitu hampir semua peserta yang lolos pada gelombang pertama mengeluh dengan proses integrasi sistem Prakerja dengan mitra Platfrom yang cenderung lambat.

Di antara semua insentif program itu, yang paling disorot masyarakat adalah uang untuk pelatihan. Pelatihan berbayar ini sebenarnya mudah dicari di Youtube secara gratis, misalnya materi belajar desain grafis, bisnis kuliner rumahan, sukses wawancara dan lain-lain. Youtuber Ridwan Hanif bahkan merekomendasikan sejumlah channel Youtube dengan materi pelatihan serupa "buat teman-teman yang enggak lolos dapat Kartu Prakerja."

Pada laman change.org, yang didedikasikan sebagai wadah dari kampanye-kampanye sosial kesejahteraan, ada yang membuat petisi dan tuntutan agar uang pelatihan tetsebut dialihkan menjadi bantuan sosial dimasa pandemi ini. Hingga berita ini ditulis, Senin (27/4/2020) siang, sudah ada 7.517 orang yang menandatangani petisi tersebut.

Dalam program ini, terdapat delapan mitra yang ditunjuk memberikan pelatihan bagi peserta, yaitu Tokopedia, Skill Academy by Ruangguru, Maubelajarapa, Bukalapak, Pintaria, Sekolahmu, Kemenaker, dan Pijar Mahir.

Disisi lain muncul dugaan konflik kepentingan yang melibatkan staf khusus milenial Presiden Joko Widodo, yaitu Adamas Belva Syah Devara yang merupakan pendiri Ruang Guru, salah satu mitra Kartu Prakerja. Meskipun Belva sendiri  telah  mengumumkan pengunduran dirinya sebagai staf khusus milenial pada Selasa (21/4) lalu.


Hingga kini, program Kartu Prakerja tetap berjalan, bahkan kuota per pekan akan dinaikkan dari 164 ribu menjadi 200 ribu. Rencananya program ini akan dibuka setiap pekan hingga pekan keempat November 2020. Setiap pekan pula akan diumumkan siapa yang lolos. Harapan presiden, penerima manfaat diseleksi ketat, dan diprioritaskan untuk yang terkena PHK*

Reporter : Muhammad Fajar



Komentar

  1. Admin setuju dengan opini di atas?Terus kalau misalnya setuju kenapa dan kalau tidak setuju kenapa? Terus menurut admin, langkah seperti apa yang harus dilakukan oleh pemerintah untuk memberikan kesejahteraan sosial kepada rakyatnya ditengah pandemi ini?

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer

Sistem Kuliah Online UNM terinfeksi Covid-19, Mahasiswa Sesak Akal

Stigma Mahasiswa Gondrong

HMPS PENDIDIKAN ANTROPOLOGI FIS UNM Adakan Baksos di Bumi Sawerigading

Teruntuk kaum rebahan, mari kita hilangkan kesenangan "Hore, kuliah online"