Fakultas Peternakan Universitas Negeri Makassar
Muhammad Fajar - BERITA
Fakultas yang terbentuk dan berdiri sejak tahun 2009 tersebut punya wahana bermain sekaligus kebun binatang,

Universitas Negeri Makassar (UNM) merupakan perguruan tinggi negeri yang berada di kota makassar dan berdiri sejak tahun 1961. Dalam perjalannya sampai saat ini UNM telah berganti nama beberapa kali yang sebelumnya berstatus Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Hasanuddin, kemudian berubah dengan status IKIP Yogyakarta Cabang Makassar.
Berdasarkan SK Presiden Republik Indonesia No. 272 Tahun 1965 tanggal 5 Januari 1965 IKIP Yogyakarta Cabang Makassar kemudian berstatus mandiri dengan nama IKIP Makassar, sampai saat ini berstatus Universitas Negeri Makassar (UNM) yang secara institusi berakreditasi A BAN-PT dan telah melahirkan sembilan fakultas yakni, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Fakultas Teknik (FT), Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS), Fakultas Seni dan Desain (FSD), Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK), Fakultas Ilmu Sosial (FIS), Fakultas Psikologi (FPsi), Fakultas Ekonomi (FE), dan satu Program Pasca Sarjana (PPs).
Kampus UNM tersebar dibeberapa titik, salah satunya berada di kota Makassar yakni, Kampus Gunungsari, Kampus Parangtambung, Kampus Tidung, Kampus Banta-bantaeng. Dan diluar kota Makassar diantaranya berada di kota Pare-Pare dan Kabupaten Bone. Namun di balik sejarah perjalanan panjang UNM terdapat Fakultas Peternakan yang tidak di akui dan seakan terlupakan, Fakultas tersebut berada tepat di samping Fakultas Ilmu Sosial (FIS) kampus Gunungsari.
![]() |
Gambar fakultas peternakan 1 |
Fakultas yang terbentuk dan berdiri sejak tahun 2009 tersebut punya wahana bermain sekaligus kebun binatang,

![]() |
Gambar fakultas peternakan 2 |
Beginilah suasana Fakultas Peternakan di saat jam-jam perkuliahan. Terlihat Pondasi Bangunan yang kokoh dipenuhi sampah dan semak belukar, semua mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial menyebutnya Fakultas Peternakan bagaimana tidak, Pondasi bangunan yang tak terurus dan tidak di lanjutkan tersebut hanya menjadi sarang dan tempat tinggal binatang, seperti anjing, kucing dan lain sebagainya.
"Secara mendasar saya tidak tahu rencana dan anggaran proyek ini dengan jelas tapi adanya pondasi ini di tengah-tengah kampus sangat merusak pemandangan selain di jadikan tempat pembuangan sampah juga hanya menjadi tempat melahirkan anjing-anjing dan kucing liar" tandas salah satu mahasiswa Program Studi Pend. Antropologi.
Kondisi bangunan yang tak jadi ini pun kadang dijuluki pula oleh mahasiswa sebagai Fakultas Kehutanan. Tanaman hijau yang merambat membuatnya semakin mirip dengan julukannya. Ini tentu membuat siapapun orang baru yang datang ke kampus Gunungsari heran melihatnya serta bertanya-tanya akan kondisi kampus ini. Keberlanjutan akan pembangunan pondasi yang tak kunjung selesai ini tidak pasti arahnya.
Simpang siur pembicaraaan akan pembangunan yang magkrak ini telah lama beredar, ada yang mengatakan ini adalah hasil ulah dari pihak-pihak yang meraup keuntungan tersendiri sehingga keberlanjutan bangunan ini menjadi taruhannya. Andai saja pembangunan ini berjalan dengan semestinya maka tentu besar dampak yang dihasilkan seperti adanya ruang-ruang kelas yang mampu menampung mahasiswa yang melebihi kapasitas dalam satu ruangan. Mangkraknya pembangunan ini pun telah berkali-kali diangkat dalam seruan aksi mahasiswa, namun pihak Universitas tak kunjung mengindahkannya.
Itu jorok kali lah🙄 emang enggak jijik ya? Coba pasang disitu tanda dilarang buang sampah aja bang.
BalasHapusLucu bang
BalasHapus